Rabu, 12 November 2008

non blok dan politik luarnegeri bebas aktif

INDONESIA DALAM GERAKAN NON BLOK SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP POLITIK LUAR NEGERI BEBAS-AKTIF

oleh Suminto Fitriantoro

A. Pengertian Politik Luar Negeri Indonesia Bebas-Aktif
Politik luar negeri yang bebas aktif mengandung dua unsur pokok. Pertama, "bebas" biasanya diartikan tidak terlibat dalam aliansi militer atau pakta pertahanan dengan kekuatan luar negeri . Dalam arti lebih luas politik luar negeri yang bebas menunjukkan tingkat nasionalisme yang tinggi, yang menolak keterlibatan atau ketergantungan terhadap pihak luar yang dapat mengurangi kedaulatan Indonesia.
Kedua, kata "aktif" menunjukkan bahwa politik luar negeri Indonesia tidaklah pasif dan hanya mengambil sikap netral dalam menghadapi permasalahan-permasalahan internasional. Pembukaan UUD 1945 secara jelas menuntut Indonesia untuk menentang segala bentuk penjajahan dan ikut memajukan perdamaian dunia . Dengan politik luar negeri bebas aktif, Indonesia memainkan peranan yang cukup besar di panggung internasional dalam dua dekade pertama kemerdekaan
Walaupun doktrin politik luar negeri bebas aktif yang dicetuskan Hatta disepakati bangsa Indonesia sebagai strategi yang tepat, guna menjamin kedaulatan bangsa dan mengoptimalkan peranan Indonesia di panggung regional dan internasional, pada kenyataannya mengimplementasikan doktrin tersebut tidaklah mudah. Indonesia, seperti negara-negara berkembang lainnya, menghadapi dilema antara keinginan berdaulat dan tuntutan pembangunan. Sebagai negara yang baru merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang, masyarakat Indonesia umumnya sangat nasionalis dan peka terhadap intervensi asing, sehingga tidak ingin tergantung pada kekuatan luar . Di lain pihak, sebagai negara berkembang dengan segala keterbatasannya, Indonesia mau tidak mau harus berpaling kepada negara-negara industri maju, yang umumnya merupakan negara-negara bekas penjajah, apabila hendak memajukan pembangunan ekonomi.
B. Pengaruh Politik Luar negeri Bebas-aktif terhadap terbentuknya Gerakan Non Blok
Dalam rangka penerapan politik bebas aktif, Indonesia telah memberikan sumbangan besar di berbagai kawasan dunia yang sedang mengalami persoalan dan persengketaan, dengan tidak hanya berupa pengiriman pasukan penjaga perdamaian dan penasehat minter di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tetapi juga ikut aktif menggerakkan upaya penyelesaian diplomatik lainnya. Selama sekitar 10 tahun, misalnya, Indonesia berperan sebagai salah satu perantara dialog antara pihak-pihak yang bersengketa di Kamboja hingga kemudian masalah Kamboja memperoleh format penyelesaian yang bisa diterima semua pihak dan berhasil menyelenggarakan pemilihan umum pertamanya di bawah pengawasan PBB .
Hubungan luar negeri merupakan kegiatan antarbangsa baik regional maupun global melalui berbagai forum bilateral dan multilateral yang diabdikan pada kepentingan nasional, dilandasi prinsip politik luar negeri bebas aktif dan diarahkan untuk turut mewujudkan tatanan dunia baru berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta ditujukan untuk lebih meningkatkan kerja sama internasional, dengan lebih memantapkan dan meningkatkan peranan GNB.
Hubungan luar negeri dikembangkan untuk meningkatkan persahabatan dan kerja sama multilateral dan bilateral, baik regional maupun global, sesuai dengan kepentingan nasional. Citra Indonesia yang positif di luar negeri terus dikembangkan antara lain dengan memperkenalkan kebudayaan, hasil pembangunan dan daerah tujuan wisata, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa, serta kegiatan olahraga yang diselenggarakan, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat.
Peranan Indonesia dalam upaya menyelesaikan berbagai masalah dunia, khususnya yang mengancam perdamaian dunia dan yang bertentangan dengan rasa keadilan dan kemanusiaan, terus ditingkatkan melalui tahapan dan langkah yang konstruktif dan konsisten yang dilandasi oleh semangat Dasasila Bandung.
Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dengan saksama agar secara dini dapat diperkirakan terjadinya masalah yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional serta menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional agar dapat diambil langkah yang tepat dan cepat untuk mengatasinya. Perkembangan dunia yang mengandung peluang yang menunjang dan mempercepat pelaksanaan pembangunan nasional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kemampuan antisipasi dan penyesuaian terhadap perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia perlu ditingkatkan melalui peningkatan kemampuan diplomasi disertai pendekatan yang tepat sesuai dengan kepentingan nasional
Peranan Indonesia di dunia internasional dalam membina dan mempererat persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara bangsa-bangsa terus diperluas dan ditingkatkan. Perjuangan bangsa Indonesia di dunia internasional yang menyangkut kepentingan nasional, seperti upaya lebih memantapkan dasar pemikiran kenusantaraan, memperluas ekspor dan penanaman modal dari luar negeri serta kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu terus ditingkatkan.
1. Pemantapan prinsip politik luar negeri bebas aktif dilakukan dengan
a. meningkatkan peran diplomasi dalam memberikan pengertian kepada masyarakat internasional mengenai aspirasi Indonesia di bidang politik, ekonomi, keamanan, sosial budaya, teknologi sehingga dapat memperluas peranan Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan dan kerja sama antar bang¬sa secara saling menguntungkan serta menunjang upaya pem¬bangunan nasional;
b. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hubungan luar negeri yang meliputi kegiatan anak, pemuda, remaja, wanita, dunia usaha, ulama, seniman dan budayawan, serta cendekiawan melalui berbagai kegiatan yang dapat memban¬tu terciptanya citra positif Indonesia di mancanegara; dan
c. meningkatkan upaya melindungi kepentingan dan hak-hak warga negara Indonesia di luar negeri.
2. Peningkatan Peran GNB
Peningkatan peran GNB dilaksanakan dengan:
1. membangun kerja sama yang lebih erat dengan sesama anggota GNB, terutama dalam pengembangan kerja sama teknik dan ekonomi sebagai perwujudan kerja sama Selatan-Selatan melalui upaya melibatkan negara-negara maju dan lembaga-lembaga keuangan internasional; serta
2. meningkatkan dialog Utara-Selatan berdasarkan kepentingan dan tanggung jawab bersama, semangat kemitraan global, saling ketergantungan, dan saling memberi manfaat terutama yang diarahkan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam hubungan ekonomi internasional yang dapat menunjang pembangunan berkelanjutan.

Tidak ada komentar: